Posts

Showing posts from April, 2010

Grafik Perasaan

Image
Perasaan ini kadang berubah-ubah. Kadang bisa sangat baik, cukup baik, baik, agak baik, tidak begitu baik, dan sangat tidak baik. Tergantung suasana. Bisa suasana lingkungan, diri sendiri, pasangan, aura sekitar, macem-macem dah. Saya juga kadang bingung dengan perasaan yang saya dapat. Kadang bisa hepi betul, kadang bisa jadi mewek Bombay kalo sensi setengah mati. Saya bisa sangat bersahabat, bisa jadi tidak bersahabat dan mengumpat-umpat dalam hati. Kadang saya tahu kenapa perasaan saya berubah dengan drastic. Bisa karena memori, sentilan orang-orang sekitar yang menyebutkan kata-kata yang mungkin cukup sensitive menurut saya, bisa karena lagi PMS, jadi apa-apa salah, hehe..maaf. Perasaan kadang sulit dikendalikan dan meluncur begitu aja. Kadang gak pake permisi, bahkan sama jalan tol pun lebih gak ada hambatan perasaan. Kadang saya terlarut dalam perasaan. Kadang bisa jadi euphoria tersendiri. Bisa juga kadang tidak bisa menge-rem perasaan mara

Kangen (Sudsun Lawasan)

Image
Saya akhir-akhir ini merindukan saat di mana band saya dengan personil awal. Ada Mang Adit, si gaul Pandu, Wowo agogo, dan Dewi Srumbatwati, serta saya sendiri Wawawawa..(terserah mau berapa kali manggil Wa). Saya keinget ketika pertama diajakin untuk gabung di SS dan ditawarin main di akustikan Trax tapi berhubung saya tidak siap, maka tidak jadi. Lalu saya dengan rutin ikut latian dan akhirnya saya bisa menyesuaikan diri. Saya akui saya tidak mempunyai suara sedahsyat si Mang a.k.a Dayu Komang, tapi saya sudah berusaha untuk menjadi saya sendiri. Saya merindukan saat-saat mumet gak dapet aransemen apapun. Saat satu0satunya harapan cemerlang Mang Adit yang jago untuk memunculkan ide-ide ciamik, tapi telat sejam karena alasan ujan dan blab la bla. Pengen kembali ke masa-masa di mana semuanya senang atau sedih abis main. Pengen kembali merasakan ketika saya pertama kali main di acara John Peel dan saya sangat amat gugup sekali sodara-sodar. Sampai-

Facebook (Hacked)

Hari ini, tanggal 22 April 2010, sekitar pukul 10.24 wib, saya dapet sms dari sepupu depan rumah saya. Isinya begini: Sodara : “ koe cen ganti picmu toh? Opo cen ke hack?” (kamu memang ganti picture-mu? Apa memang ke hack?) Saya : “ opo to fotone?” (apa toh fotonya?) Sodara : “ wong wudo, hahaha…koe sengojo toh?” (orang telanjang, hahaha…kamu sengaja?) Saya: “ he? Brarti ke hack..he..kowe iso mbukakke? Tak kei password e wis” (he? Brarti ke hack..he…kamu bisa bukain? Tak kasih passwordnya dah..) Dan berlanjut hingga ternyata kejutan hari itu tidak berhenti segitu saja. Akun punya my boy next door juga serupa..ya walaupun fotonya katanya gak diganti, tapi statusnya yang tergantikan dengan kata-kata yang kurang berpendidikan. Singkat cerita, saudara saya membenahi akun Facebook saya, beserta email yang juga di hack. Sebenarnya saya juga tidak begitu peduli jika facebook saya tiba-tiba hilang atau dalam kenyataannya di hack orang baik seperti hari ini. saya hanya menjaga perasaan teman-

Western vs Eastern?

Tadi siang, saya dapat berita lucu dari teman saya yang sangat gaul dan eksis. Dia cerita nggedubris sama saya tentang seseorang yang sudah memilih jalan hidupnya untuk lebih bertindak jauh dengan pasangannya. Tidak etis saya kemukakan di sini siapa dan bagaimana kronologis ceritanya. Namun teman, pada intinya, saya jadi cukup merenung dan berpikir. Apakah sekarang remaja dan anak-anak muda di Indonesia bahkan termasuk di Jogja sendiri, sudah melupakan sisi Ketimurannya? Saya juga bukan orang yang seratus persen mengikuti jalun Ketimuran. Walaupun saya keturunan daerah Arabian dan Javanese, ada beberapa hal yang saya campur dengan pengaruh dari Barat, termasuk selera musik dan saya contoh kehebatan dalam kemajuan teknologi serta sistem pendidikan informasinya. Itu bagus. Namun untuk beberapa hal misalnya punya anak tapi tidak menikah, tinggal satu atap dengan BF/GF, dan segala sesuatu yang berbau sangat liberal radikal, uhm…nanti dulu deh..dan bahkan sudah begitu banyak gerakan menenta

Warisan

Belakangan ini saya jadi rajin membuka buku-buku literature yang saya punyai. Hal ini saya lakukan soalnya saya lagi dalam proses skripsi dan masih bertanya-tanya, siapa sih yang menciptakan skripsi? Brrrrr….. Malam ini saya mencari buku-buku yang kira-kira ada kandungan teori identitas diri dan akulturasi budaya. Alhasil saya melarik rak buku saya, dan menemukan 4 buku  yang saya kira ada teori-teori tadi. Salah satu buku yang saya ambil adalah Psikologi Kepribadian karangan Sumadi Suryabrata. Buku itu saya dapat dari almarhum Bapak saya. Buku itu juga yang menjadi warisan dari bapak buat saya. Bapak senang sekali membelikan putrid-putrinya buku. Dari fiksi, non fiksi, sampai yang berbau dengan pendidikan. Saya kurang tahu total buku dari bapak berapa, yang jelas, kalo ditotal dari TK sampai saya kuliah lebih kali 50 buku, hehehe… Semuanya Insya Allah masih tersimpan rapi. Buku milik bapak sendiri gak karuan banyaknya. Ada di lemari bapak, rak bu

Saya bukan Vegetarian

Haha…banyak yang mengira saya ini vegetarian. Karena mungkin,: 1. saya tidak makan daging merah (sapi, ayam, bebek, kambing, kerbau, kelinci, kuda, keledai, unta, gajah, badak, macan, dll) 2. saya sering minta menu vegetarian ketika saya dalam suatu acara atau pekerjaan tertentu (sebenarnya ini hanya agar mempermudah mencari menu yang saya bisa makan, karena kebanyakan akan menyajikan menu ayam dalam nasi dos) 3. sering sering makan di warung vegetarian dan bertemu beberapa teman di sana dan mengira saya vegetarian. 4. saya tidak tahu istilah untuk mengungkapkan bahwa saya tidak makan makanan yang saya tuliskan di nomor 1 tadi, fiuh… (masa tiap ditanya orang dengan kapasitas waktu tertentu sayaharus menjelaskan sepanjang itu) Nah maka, sebenarnya saya ingin meluruskan hal-hal di atas, karena beberapa kali saya kepentok dengan pertanyaan beberapa teman saya yang begini “lho, katanya vegetarian, kok makan telor? Ikan?” hanggggsssttt…lalu dengan kesabaran saya yang cukupan s

Blog

Saya menulis blog. Blog ini saya buat pertama kali ketika saya sedang iseng. Mulai bosan dengan friendster (fs) dan punya keinginan untuk mencoba hal-hal baru. Sebenarnya saya punya blog juga di akun fs, tetapi karena keterbatasan waktu dan saya jadi kurang sreg untuk menulis di blog tersebut, jadilah saya membuat lewat blogger ini. Awalnya saya tertarik karena beberapa teman saya yang sudah duluan membuat blog, dan design-nya lebih bagus-bagus dan lebih mudah diakses, itu alasan kedua saya membuat akun di blogger. Saya mulai rajin menulis apapun di blog ini, dari lagu yang sering saya dengar,tentang cinta-cinta-an (ciyeee), lifestory, dan apapun itu. Namun, karena saya orangnya moody, blog ini sempat terbengkalai karena sesuatu hal. Sesuatu yang membuat saya mogok nge-blog. Tapi bersyukur atas akal sehat yang masih saya punya sampai saat ini, maka saya meneruskan kesukaan saya untuk berbagi cerita lewat blog ini. sampai sekarang pun, sebenarnya saya tidak tahu banyak mengenai atribut,

Bisa bicara dengan “salah sambung”?

Jika ingin pergi, pergilah Tangan ini akan menghantar Jika ingin menggunjing, gunjinglah Maka telinga ini akan menuli Jika ingin mencibir, cibirlah Maka mata ini akan tidur dengan tenangnya Jika ingin lepas, lepaslah Jiwa dan raga ini tak akan berkeluh kesah Katamu, sudah menggunting talian tangan ini Tapi jarimu berkata tidak Tanya saya pada keypad dan keyboardmu Apakah benar-benar kamu sudah menghentikan? Tenang, hati ini tenang sudah Koyakkanlah jika mampu Renggutlah jika bisa Dan ambillah jika kau bukan manusia Mundur dan tengoklah kebelakang jika kau mau Dan makanlah semua kenyataan getir jika kau mampu Tenang, hati ini tenang sudah Jika kau menta-ada, tak rugi kurasa Apa yang kau bangun? Rasa iri, dengki, dan prasangka Dan pantaskan untuk berbagi rasa yang demikian? Kulum sendiri, tak perlu baik tuk berbagi Dan tangan ini tak mudah untuk kembali Tenang, hati ini tenang sudah

Let's study and rock n roll

Image
Mungkin dari judulnya akan terlihat lebay atau sok-sok-an ugal-ugalan, tapi itu terjadi. Tahun 2008, saya mendapat sebuah tugas baru untuk menjalankan sebuah organisasi kemahasiswaan di kampus Psikologi USD. Saya, waktu itu adalah bukan calon kuat untuk menjadi Gubernur BEMF (sebutan untuk Ketua BEM di kampus saya). Hanya hanya menjadi kandidat dengan suara yang sangat sedikit pada awalnya. Namun, karena banyak kandidat yang mengundurkan diri dengan alasan bla....blaa....blaaaaa....maka singkat cerita saya terpilih menjadi 2 kandidat besar bersama satu orang kandidat dari mahasiswa angkatan 2007 (saya angkatan 2006). Teman-teman ada di belakang saya. Mereka siap membantu apapun yang saya perlukan. Dari bantuan penting dan gak penting (misalnya minta es teh atau jus, hehehe).  Setelah melewati ajang debat, kemudian ada pesta demokrasi di kampus saya. Setiap mahasiswa diharapkan memilih satu pasang yang paling oke menurut versi mereka. Saya sebagai calon Gubernur mempunyai calon Wakil Gu

Hectic

Kesusahan menikmati pentingnya hidup dan berjuang untuk hidup. Perasaan tidak mampu dan bosan dengan gangguan yang monoton sekali. Sekali lagi bosan. Jenuh. Ingin rasanya menjumpai situasi baru di mana belum ada satu halpun yang sama dengan apa yang sudah terjadi 22 tahun ini. Tidak ada lagi ini itu. Katakanlah egoisme sesaat dengan pertimbangan bahwa semua akan menjadi kembali seperti semula ketika sudah selesai bersenang-senang dengan sesuatu yang baru. Sekali lagi bosan. Jenuh. Bayangan ini itu. Semua serupa. Semua seolah-olah menjadi hantu. Hantu bayang-bayang. Walaupun tidak yakin apakah itu ada atau tidak. Timbuktu. Di mana Timbuktu? Ijinkan peta atau atlas menunjukkan. Dan ketika telunjuk ini menyentuhnya maka dengan sendirinya akan mengorganisir seluruh tubuh, jiwa dan perasaan ini menuju kesana. Ijinkan saja. Semisal dapat. Haus. Saya haus dengan harmoni. Haus yang menyegarkan. Jika ada, ijinkan saya haus. Lapar. Saya lapar akan ketenangan. Lapar yang menenangkan. Jika ada, i