Grafik Perasaan


Perasaan ini kadang berubah-ubah. Kadang bisa sangat baik, cukup baik, baik, agak baik, tidak begitu baik, dan sangat tidak baik. Tergantung suasana. Bisa suasana lingkungan, diri sendiri, pasangan, aura sekitar, macem-macem dah.
Saya juga kadang bingung dengan perasaan yang saya dapat. Kadang bisa hepi betul, kadang bisa jadi mewek Bombay kalo sensi setengah mati. Saya bisa sangat bersahabat, bisa jadi tidak bersahabat dan mengumpat-umpat dalam hati. Kadang saya tahu kenapa perasaan saya berubah dengan drastic. Bisa karena memori, sentilan orang-orang sekitar yang menyebutkan kata-kata yang mungkin cukup sensitive menurut saya, bisa karena lagi PMS, jadi apa-apa salah, hehe..maaf.
Perasaan kadang sulit dikendalikan dan meluncur begitu aja. Kadang gak pake permisi, bahkan sama jalan tol pun lebih gak ada hambatan perasaan. Kadang saya terlarut dalam perasaan. Kadang bisa jadi euphoria tersendiri. Bisa juga kadang tidak bisa menge-rem perasaan marah atau jengkel saya akan sesuatu. Dan yang terjadi biasanya cuma tiduran telungkup, lampu kamar mati, agak sentrap sentrup sendiri, trus tidur kebablasan. Perasaan ini kadang yang bikin saya in atau out sama sesuatu. Kadang perasaan ini member saya rambu-rambu untuk menghindar atau melakukan pada suatu  pekerjaan. Perasaan ini juga yang membawa saya kembali dengan pasangan saya sekarang (ehem). Booook, 10 tahun bukan hal yang gampang bukan untuk mendengar bisikan-bisikan perasaan yang gak pernah sedikitpun hilang dalam diri saya, walaupun dulu beberapa kali berusaha menghapus, tapi percayalah itu tidak bisa. Dan perasaan ini juga yang membuat saya dekat dengan kedua orang tua saya. Ibu yang pasti tahu kalo saya bohong atau ketika saya punya masalah, apapun itu. Dan bapak, perasaan yang menghubungkan diri ini dengan Bapak di surge yang sedang liat saya ngetik sampe larut malam begini. Kadang perasaan kangen saya sama bapak gak bisa ditebak. Dateng begitu aja dan gak pernah hilang. Kadang di jalan, kamar, kampus, es teler 77, toko buku, rumah sakit, kamar mandi, kamar tidur bapak ibuk, dapur, stasiun, bumi perkemahan babarsari, dan masih banyak sekali spot-spot yang mengingatkan saya kepada Bapak, dan perasaan itu selalu muncul dengan elegannya.
Saya mensyukuri tiap perasaan yang saya miliki, artinya saya orang yang masih punya perasaan, bukan hati batu. Walau saya aku kadang (ingat kadang, gak sering kok) saya masih temperamen, tapi saya berusaha mengalihkan pada hal-hal yang lebih positif, seperti menulis blog:p
Nah sekarang, apa perasaanmu yang paling kamu rasakan hari ini? cheers.  


Comments

Popular posts from this blog

Sapa Rinduku Untukmu

DISSENDIUM (Penjelasan ala Nikita Willy)