Posts

Showing posts from March, 2011

Stay Cool Mamen

Image
Hari Minggu yang lalu, saya dan Mbak Dewi (kakak saya nomor 20) maen ke makam Bapak. Makamnya tidak jauh dari rumah kami. Hanya tinggal jalan lurus ke barat dan membutuhkan waktu 3 menit kalo secepat sinyal evdo, halah. Iya, saya dan mbak Dewi kesana dengan membawa bunga anggrek kesukaan Bapak yang kebetulan sedang ngembang banyak di rumah kami. Sampai sana ya rutinitasnya adalah menyapa Bapak yang walaupun secara tempat juga sebenarnya di manapun saya bisa menyapa Bapak, tapi karena ini tempat pemakaman Bapak, ya saya juga menyapa Bapak. Rumput kecil setinggi hampir 2cm tumbuh di beberapa bagian. Musim hujan seperti sekarang membuat rumput teki dan rumput teka jadi tumbuh subur. Kami bersihkan. Sudah beres, lalu tancap anggrek di depan nisan Bapak, berdoa. Stay cool mamen. Cheers.

Fogging

Image
Beberapa hari yang lalu kami serumah dikagetkan dengan sosok bapak-bapak lengkap dengan semacam senapan super yang sudah siap-siap di depan rumah kami. hedeh, apa-apaan ini? lalu ibu saya dengan sedikit heboh mengatakan bahwa ada semprotan nyamuk demam berdarah. hedeeeeeeeeeeeehhhh….. pagi itu sekitar pukul 6.00. Waktu di mana saya seharusnya sudah ini itu, tapi harus terpotong waktunya untuk meninggalkan rumah sejenak karena mau ada semprotan nyamuk. Lalu saya berbekal handphone dengan kostum alibaba apakadarnya keluar rumah. Posisinya belum mandi juga, karena masih harus antri dengan ponakan saya yang kebetulan semalam dia nginep rumah, dan pagi itu juga dia berangkat sekolah. Kami serumah bergegas menutupi jendela, tudung saji makanan, lalu beberapa hal lain yang harus ditutupi. Kami juga meminta agar di dalam rumah kami jangan disemprot, karena terkadang mereka punya inisiatif untuk semprot juga di dalam rumah. Kami lalu mulai menjauh dari rum

Odong

Image
Saya menyebutnya odong-odong. Bentuknya semacam kereta pendek cukup untuk 2-4 orang. Dikayuh seperti becak dan sepeda, penumpang lain bisa duduk di depan pak kusir atau di samping atau di belakang, tergantung modifikasi odong-odong itu. Saya dan keluarga sudah 2 kali ini mampir ke Alun-Alun Selatan ( kidul ) Jogja. Kalau malam, ramenya minta rejeki! selain ada odong-odong dengan berbagai variasi, ada juga sepeda tandem, angkringan, lesehan jagung bakar, wedang ronde, dan macam-macam lainnya. Sayang, tarif parkir yang dikenakan untuk mobil Rp 5.000,00 sepertinya agak istimewa kebangetan. Biasanya paling mahal Rp 3.000,00 saja. Tapi yasudah tidak masalah, niatnya memang ingin jalan-jalan dan seneng-seneng. Setiap ke Alun-Alun Kidul pasti bersinggungan dengan keinginan ponakan saya Vari . Dia senang sekali naik odong-odong yang berwarna warni lampunya. Untuk dua kali putaran dikenakan biaya Rp 20.000,00 kalau tidak salah. Kalau saya salah dengar ya ma

Kepleset Egois

Pernahkah terlintas keinginan untuk hidup sendiri tanpa adanya orang lain? Saya pernah. Dulu sekali. Ketika itu yang saya rasaan adalah jenuh. Ya jenuh satu-satunya kata yang paling efektif membuat saya ingin sendiri. Sendirian dalam arti tidak ingin diganggu oleh apapun, siapapun, dan saya bebas melakukan hal apapun. Saya dulu merasakan itu ketika saya menulis skripsi. Jenuh tingkat akut. Bayangkan keseharian yang hanya mengetik, membaca jurnal, membaca literature, lalu konsultasi dosen, pulang, ngerjain revisi, begitu seterusnya selama hampir 4 bulan. Saya setiap hari ke kampus, percaya gak percaya. Padahal orang skripsi kebanyakan dua seminggu sekali ketemu dosen. Kalau saya enggak, ketika saya buntu mau mengerjakan apapun, saya lari ke dosen saya, walaupun tidak jarang dosen juga lari dari anak-anak bimbingannya…hehe Saya merasa bahwa terkadang ingin rasanya punya nafas kebebasan, udara yang penuh, udara yang masuk hidung itu bener-bener bersi

Belajar yang Dibayar

Image
Jelaslah saya mencoba belajar untuk di tempat baru saya bekerja. Saya mencoba membuat aura saya nyatu dengan aura kantor. Belajar yang dibayar, ya di sini. Zip-zip done gaji pertama

SMS (Busuk)

Image
Beberapa saat yang lalu saya mendapatkan sms kurang kerjaan. Itu lho, yang ngaku-ngaku sebagai saudara atau orang tua kita, lalu bilangnya ada masalah dan minta dikirim pulsa secepatnya. hehehe.. sudah berkali-kali sih saya mendapat itu. Ntah ngaku dari ibu, kakak, mas, atau siapapunlah, banyak. Nah yang terakhir agak bikin nyesek karena smsnya ngaku dari Bapak. Ya Allah, seketika saya sih berharap itu beneran bapak saya, tapi lalu saya sadar bahwa saya gak boleh seperti itu. Bapak saya seharusnya dan saya harap sudah tenang di surga bersama yang lainnya. Saya jengkel, kesal, pengen nimpuk orang itu jelas. Saya balaslah sms itu, tp ternyata invalid address. Ya sudah, memang sebenarnya berarti saya gak boleh marah. Yah, untuk siapapun itu yang sering ngasih orang lain kerjaan atau melakukan tindakan macam itu, semoga mendapat berkah dari Tuhan dan segera sadar kalau itu nyebai ngoh

Tajamkah Silet?

Halo. Sudah janji beberapa saat di twitter untuk menulis tentang tayangan silet yang kembali naik tayang dan alasan saya gak suka dengan tayangan itu. Beberapa saat yang lalu sebenarnya tayangan itu sempat turun karena pemberitaan yang menyatakan bahwa Yogyakarta adalah Kota Malapetaka. Hal itu terjadi saat kemarin ada peristiwa meletusnya Gunung Merapi yang memang tidak bisa dipungkiri membuat banyak warga meninggal dunia, persawahan, ternak, rumah, dan sebagainya juga ikut luluh lantah. tapi narasi yang diberikan oleh acara Silet tersebut sungguh tidak bijak. Bukannya memberikan sesuatu agar warga Jogja terus bersemangat, tetapi malah membuat warganya marah. Akibatnya, saat itu yang bertanggungjawab atas Silet diminta untuk meminta maaf dan tak tanggung-tanggung, tayang tersebut juga diminta untuk dicekal. Bagus deh, batin saya saat itu. Masalahnya, tayangan Silet kerap kali membuat suatu masalah yang kecil seolah-olah menjadi besar, masalah yan