Posts

Showing posts from October, 2012

Kangen

Image
Hai. Ntah kenapa, hari ini saya begitu kangen dengan sosok yang saya pampang fotonya di sini. Ganteng (ciye). Keras. Lucu. dan tahukan kamu bahwa mata ini sudah hampir penuh dengan air dan siap untuk ditumpahkan, tetapi situasi yang tidak mengijinkanku untuk melakukannya sekarang.  16 Juli 2009 itu sudah tiga tahun yang lalu. Tetapi rasanya masih sangat baru. Seperti baru kemarin Bapak kirim sms berisi 'posisi?' kalau saya sampai telat pulang ke rumah. Seperti baru kemarin Bapak marah ke saya karena saya pulang pagi. Sepertinya baru kemarin Bapak dapat rejeki sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Sepertinya baru kemarin Bapak membunyikan lonceng kecil kalau beliau butuh bantuan. Sepertinya baru kemarin Bapak kusuapi nasi abon kesukannya kalau lagi malas makan. Sepertinya baru kemarin Bapak belikan saya buku Psikologi Terapan. Sepertinya baru kemarin Bapak ceng-ceng-in (uhm, godain maksudnya) karena saya cepet dapat pacar setelah putus. Sepertinya baru kema

DISSENDIUM (Penjelasan ala Nikita Willy)

Hai, Selamat siang. Saya agak mencuri waktu lagi untuk menulis kali ini. Beberapa jam yang lalu secara spontan, setelah saya memandangi blog ini beberapa saat, mereview apa yang saya tulis, dan melihat judul blog saya, ada keinginan untuk mengubahnya. Sudah beberapa kali saya mengubah nama blog ini. Sempat dari alamat blog dari www.sukasukawawa.blogspot.com , menjadi agak lebih ‘dewasa’ (ssssshhhhhh) yaitu www.sukmawandansari.blogspot.com seperti sekarang ini. Dulu pernah ada keinginan untuk beli domain, sehingga blogspot akan hilang dan berubah menjadi .com, jadi kalau saya share akan kelihatan lebih keren (gak yakin juga sih sebenarnya, fufufufu) menjadi www.sukmawandansari.com Akan tetapi, niat itu saya urungkan karena selain harus membayar 10 USD untuk kurun waktu satu tahun, tapi saya juga ternyata merasa akan lebih dapat ‘soul’ jika tetap pakai blogspot. Lanjut, untuk tema yang sekarang berubah menjad DISSENDIUM bukan tanpa sebab. Saya bosan dengan UNTOUCHABLE. Sebenarn

Garis (mana) yang Akan Dipilih

Garis mana yang harus dipilih. Pertanyaan sebelumnya adalah, apakah kamu atau aku melihat garis itu? Kitab suci, hadist rasul, surat-surat religius, dan kata ‘orang’, bahwa segala sesuatu sudah digariskan. Tuhan niscaya menggariskan apa yang terjadi di dunia ini. Lagi-lagi, saya sendiri harus menemukan garis itu. Terkadang harus memilih garis yang tidak sekedar lurus. Dan saya tahu bahwa kadang garis itu, digariskan untuk dan harus dilewati, dirasakan, dan diselesaikan hingga finish. Tergadang garis itu penuh liku. Terkadang sedikit bergerigi, tajam, bisa jadi 175 derajat seakan berbalik ke arah kita. Bermain intuisi terkadang tidak selalu tajam. Iya, saya sendiri memang kurang tajam dalam bermain intuisi. Perasaan atau hati kadang kurang tajam dan peka terhadap garis di depan saya. Mata saya kurang jeli, apalagi didorong dengan lensa silinder (hah!). Tetapi bukan mata itu yang saya maksud, apalagi mata sapi, bisa sih saya bikinin, tapi tunggu 2 menit. Mat