Posts

Showing posts from April, 2011

Jalan Sore

Image
Kemarin sore-sore habis kerja, saya dipunyai rencana sama Fika, si temen kerja saya. Dia mau traktir saya dan Tia buat makan (atau minumlah, bebas) es krim di rumah mirota…aseek! Saya sendiri belum pernah kesana dari awal bentul rumah mirota yang kayak terselubung salju, terus jadi game center, sampe sekarang yang jadi tempat minum dan makan es krim enak. Oke, pulang kerja langsung kami jalan (eh naik motor) kesana, tapi kami nge-tem dulu di depan Telkom, nunggu trans jogja yang berisi Tia. Kasian juga doski, lagi bengek naek bus demi segenggam traktiran, hehe..Nemu Tia udah turun dari bus, langsung kami culik ke tujuan. Sampai sana ternyata udah ada temen Fika juga, kalau gak salah namanya Reni. Lalu kami pilih menunya. Banyak juga ternyata sampai kami bingung dan bertanya-tanya (percayalah, saya lebay kali ini). Akhirnya kami pindah tempat duduk dulu di sofa empuk di ujung ruangan. Tia akhirnya pesan kwetiau, es krim rasa lupa yang ada buah stroberi di atasnya. Fika pesen es krim d

Selamat Hari Baik

Image
Selamat hari Sabtu. Begitu banyak hari istimewa beberapa hari kemarin, hari ini, dan hari ke depan. Saya juga ingin mengucapkan beberapa patah kata (macam pidato tujuh belasan aja) hehehe… Kemarin adalah hari Jumat baik. Hari Jumat Agung bagi umat kristiani. Jumat Agung juga masuk dalam rangkaian hari raya Paskah. Selamat ya teman-teman dan saudara-saudaraku yang merayakan Hari Paskah. Selamat menghias telur, tapi jangan telur asin ya, hehe. Tuhan berserta kita semuanya. Amin. terimakasih Yang kedua, hari ini hari Sabtu adalah Hari Saraswati. Hari raya umat Hindu. Saraswati sendiri adalah seorang dewi yang diyakini sebagai dewi ilmu pengetahuan. Selamat merayakan bagi seluruh umat Hindu, dan saudara-saudaraku yang ada di Bali, bu Nur, mbak Fifin, Mbak Rina, Bli Yase, Mas Krisna, Mbak Arum, Puput, dkk. Bagi cah knowledge , selamat merayakan juga ya..hehe. terimakasih Selanjutnya adalah, hari ini merupakan hari buku. Buku adalah jendela kehidupan (disamping google tentu saja), hehe

CUIL's

Image
Hai. Tumben sekali ini saya mulai menulis malam-malam begini. Sudah jam 22.02 waktu Indonesia bagian Gunung Sempu. Tadi pulang dari pergi dengan Auf, memang saya sengaja tidak membawa hp, dompet, atau apapun. Jadi pergi cuma bawa badan dan bawa diri…apa sihhhhh. Oke lanjut. Sesampai di rumah, saya mendapatkan pesan dari bbm saya, saya   buka, eh dari Dila. Dia itu adalah teman saya dari smp. Rumahnya di jalan Magelang, tepatnya di Salam, penjahit Peni, nah itu rumahnya. Tau banget kan? Yaiyalah, orang kami melewati susah senang dari remaja sampai gede kayak gini bareng-bareng (oke yang ini sungguh lebay). Sebenarnya saya punya geng (edyan, genggggg) waktu smp. Namanya CUIL’s. uhm, sepertinya saya pernah posting sebelumnya juga di sini, tentang buku “Buneg”, buka curhatan kami waktu smp. Nah itulah pokoknya. Kembali ke isi bbm. Dila mengatakan bahwa ia memposting sesuatu di blognya, dan itu menyangkut nama saya. Oh NO! kalau enggak sesuatu yang kacau, bikin ngakak, atau parah, saya y

Kantong (tidak begitu) Ajaib

Image
Sejak remaja, saya punya kebiasaan untuk mengantongi perkakas tempur saya di wadah yang bisa menampungnya. Misalnya, peralatan tulis menulis itu saya kasih wadah sendiri (semua juga gitu kali ndan). Oke, contoh lain, ketika saya sudah menginjak agak dewasa, saya punya dompet besar berisi beberapa peralatan rempong, misalnya parfum, tissue basah dan kering, bedak, body lotion, dan tetes mata. Peralatan rempong itu saya jalani ketika sudah jalan kuliah setengah tahun pertama. Lalu lama kelamaan kok sepertinya harus nambah dompet besar lagi untuk berbagai macam kabel. Iya, saya selain mahasiswa waktu itu, juga merangkap sebagai tukang listrik (ya enggaklaaaah). Tapi dompet saya yang kabel-kabelan itu isinya adalah kabel usb, earphone, flashdisk, mp3, colokan mp3, dan charger handphone. Hal tersebut juga terbawa sampai sekarang. Sekarang tambah satu lagi. Karena saya harus membawa handphone operasional dari kantor, maka saya juga menambah satu dompet kecil untuk 2 handphone saya. Semua i

Turn Back The Time

Image
I wish I can turn back the time , I wish I could go back……! If you’re happy and you know it clap your hands…tap tap if you’re happy and you know it clap your hands…tap tap if you’re happy and you know it and you really want to show it if you’re happy and you know it clap your hands…tap tap if you’re happy and you know it stomp your feet…brok brok if you’re happy and you know it stomp your feet…brok brok if you’re happy and you know it and you really want to show it if you’re happy and you know it stomp your feet…brok brok

Menjauhkan yang Dekat (?)

Dua hari yang lalu saya terjebak dalam suatu permbicaraan dengan salah satu teman saya yang sudah cukup lama tidak bertemu. Kenapa saya bilang terjebak? Iya karena pembicaraan kami seputar kerisauan dia dengan teman-temannya dulu yang bertemakan Blackberry. Waduh, kena ni saya, eh tapi tunggu dulu. Maka pembicaraannya lebih kurang seperti ini : A (teman)         : Ciye pake blackberry B (saya)           : iya, emng salah? Hahaha (sudah saya pagobi dari awal) A                     : Enggak sih, tapi ak gak suka sama orang-orang yang pake blackberry. Aku adalah termasuk orang yang gak pake bb di lingkunganku. Dari enam (enam atau tujuh saya lupa sih) cuma aku satu-satunya yang tidak pake bb. Dan ketika temen-temenku itu lagi pada asik pake bb, dan ketika aku dating di sela-sela mereka, menyapa mereka, atau ngomong apalah, mereka tetep konsen dengan bb masing-masing. Nyebai! B                      : ho-oh po? Aku enggak tuh (belaku sih, hehe) ini buktinya aku gak ngapa-ngapain, standar

Go Away

Image
Aneh. Saya merasa jadi begitu naïf dan bodoh. Begini. Pada dasarnya saya moody. Bukan moody juragan kost atau moodt kusnaedi. Artinya adalah orang yang mudah berubah pembawaan mood (mood lagi, habis bingung mengartikannya apa) hehe.. Well, saya sudah lama tidak merasakan yang demikian. Saya tiba-tiba merasa kecewa, sedih, jatuh sejatuhnya. Aneh. Tanpa sebab, tanpa alasan. Dan kenapa saya begitu terbuka menulis di sini, karena saya ingin menulis (sekalipun ini mengetik) dan perasaan saya kemudian menjadi lebih baik. Saat saya mengalami situasi demikian, saya sendiri pun bingung mau berbuat apa. Mau marah, tapi alasannya apa, mau sedih, tapi tak berdasar, kalau mau tertawa sejadi-jadinya, malah takutnya kebablasan. Saya akhirnya memutuskan untuk makan. Hehehe…paling tidak itu membuat saya sedikit tenang. Hal selanjutnya adalah membuat bagaimana saya tenang. Maka saya berusaha menyepi dan mengurung diri. Di mana? ya di kamar lah, masa di dapur, hahahaaa… Ya, di tempat itu saya merasa pa