Posts

Showing posts from 2012

Kangen

Image
Hai. Ntah kenapa, hari ini saya begitu kangen dengan sosok yang saya pampang fotonya di sini. Ganteng (ciye). Keras. Lucu. dan tahukan kamu bahwa mata ini sudah hampir penuh dengan air dan siap untuk ditumpahkan, tetapi situasi yang tidak mengijinkanku untuk melakukannya sekarang.  16 Juli 2009 itu sudah tiga tahun yang lalu. Tetapi rasanya masih sangat baru. Seperti baru kemarin Bapak kirim sms berisi 'posisi?' kalau saya sampai telat pulang ke rumah. Seperti baru kemarin Bapak marah ke saya karena saya pulang pagi. Sepertinya baru kemarin Bapak dapat rejeki sakit dan tidak bisa bangun dari tempat tidur. Sepertinya baru kemarin Bapak membunyikan lonceng kecil kalau beliau butuh bantuan. Sepertinya baru kemarin Bapak kusuapi nasi abon kesukannya kalau lagi malas makan. Sepertinya baru kemarin Bapak belikan saya buku Psikologi Terapan. Sepertinya baru kemarin Bapak ceng-ceng-in (uhm, godain maksudnya) karena saya cepet dapat pacar setelah putus. Sepertinya baru kema

DISSENDIUM (Penjelasan ala Nikita Willy)

Hai, Selamat siang. Saya agak mencuri waktu lagi untuk menulis kali ini. Beberapa jam yang lalu secara spontan, setelah saya memandangi blog ini beberapa saat, mereview apa yang saya tulis, dan melihat judul blog saya, ada keinginan untuk mengubahnya. Sudah beberapa kali saya mengubah nama blog ini. Sempat dari alamat blog dari www.sukasukawawa.blogspot.com , menjadi agak lebih ‘dewasa’ (ssssshhhhhh) yaitu www.sukmawandansari.blogspot.com seperti sekarang ini. Dulu pernah ada keinginan untuk beli domain, sehingga blogspot akan hilang dan berubah menjadi .com, jadi kalau saya share akan kelihatan lebih keren (gak yakin juga sih sebenarnya, fufufufu) menjadi www.sukmawandansari.com Akan tetapi, niat itu saya urungkan karena selain harus membayar 10 USD untuk kurun waktu satu tahun, tapi saya juga ternyata merasa akan lebih dapat ‘soul’ jika tetap pakai blogspot. Lanjut, untuk tema yang sekarang berubah menjad DISSENDIUM bukan tanpa sebab. Saya bosan dengan UNTOUCHABLE. Sebenarn

Garis (mana) yang Akan Dipilih

Garis mana yang harus dipilih. Pertanyaan sebelumnya adalah, apakah kamu atau aku melihat garis itu? Kitab suci, hadist rasul, surat-surat religius, dan kata ‘orang’, bahwa segala sesuatu sudah digariskan. Tuhan niscaya menggariskan apa yang terjadi di dunia ini. Lagi-lagi, saya sendiri harus menemukan garis itu. Terkadang harus memilih garis yang tidak sekedar lurus. Dan saya tahu bahwa kadang garis itu, digariskan untuk dan harus dilewati, dirasakan, dan diselesaikan hingga finish. Tergadang garis itu penuh liku. Terkadang sedikit bergerigi, tajam, bisa jadi 175 derajat seakan berbalik ke arah kita. Bermain intuisi terkadang tidak selalu tajam. Iya, saya sendiri memang kurang tajam dalam bermain intuisi. Perasaan atau hati kadang kurang tajam dan peka terhadap garis di depan saya. Mata saya kurang jeli, apalagi didorong dengan lensa silinder (hah!). Tetapi bukan mata itu yang saya maksud, apalagi mata sapi, bisa sih saya bikinin, tapi tunggu 2 menit. Mat

Choose to Live a Life that Matters

Ready or not, some day it will all come to an end. There will be no more sunrises, no minutes, hours or days. All the things you collected, whether treasured or forgotten will pass to someone else. Your wealth, fame and temporal power will shrivel to irrelevance. It will not matter what you owned or what you were owed. Your grudges, resentments, frustrations and jealousies will finally disappear. So too, your hopes, ambitions, plans and to do lists will expire. The wins and losses that once seemed so important will fade away. It won't matter where you came from or what side of the tracks you lived on at the end.  It won't matter whether you were beautiful or brilliant. Even your gender and skin color will be irrelevant. So what will matter? How will the value of your days be measured? What will matter is not what you bought but what you built, not what you got but what you gave. What will matter is not your success but your significance. What will matt

Set Yourself Free

Image
Set yourself free from anything that might hinder you in becoming the person you want to be. Free yourself from the uncertainties about your abilities or the worth of your dreams, from the fears that you may not be able to achieve them or that they won't be what you wanted. Set yourself free from the past. The good things from yesterday are still yours in memory; the things you want to forget you will, for tomorrow is only a sunrise away. Free yourself from regret or guilt, and promise to live this day as fully as you can. Set yourself free from the expectations of others, and never feel guilty or embarrassed if you do not live up to their standards. You are most important to yourself; live by what you feel is best and right for you. Others will come to respect your integrity and honesty. Set yourself free to simply be yourself, and you will soar higher than you've ever dreamed. cheers.

Happy Independence Day, Indonesia

Image
God bless us, allahumaamin.

Hanya Malam Random Yang Lain

Image
Sekarang jam saya 10.31 malam. Sedang berada di kamar saya. Di dekat atap rumah. Ujung. Letaknya yang di atas membuat dingin malam ini lebih merasuk dengan cantiknya. Saya sedang ada waktu luang. Sebenarnya lebih tepat jika dikatakan meluangkan waktu. Meluangkan waktu untuk kembali mengetik, apapun. Apapun yang saya ingin ketik, apapun yang ingin saya bagikan di sini. Saya tidak pelit. Saya senang asal dia senang, apa sih.... Hari ini, tanggal 8 Agustus 2012. Rabu. Rabu malam. Ibu saya belum tidur. Masih nonton tv di lantai bawah. Nonton acara ulang tahun rcti kalau tidak salah. Saya sudah pamit tidur. Tapi tiba-tiba saya ingin mengetik sesuatu di sini. (ketikan ini diiringi dengan alunan dik Lani yang sedang menyublim jadi Frau, memainkan mesin penenun hujan, lagu yang pas di saat hati dan hari-hari saya sedang abu). Kamu apa kabar? Semoga baik ya. Sekarang sedang bulan puasa, tapi saya lagi gak puasa sih, jadi ya memang ngaco kalimat saya barusan, gak ada sangkut pautnya dengan

Cerita Cinta Teman Perempuan

Image
Sebuah cerita yang saya ambil dari kisah seseorang di sekitar saya. Menurut saya, ini adalah kisah cinta yang cukup membuat saya menghela napas dalam dan hebat menurut versi saya. Dia mencintainya. Mencintai laki-laki tersebut dengan segala sesuatu yang awalnya menjadi pantangan dalam hidupnya. Perbedaan ada di mana-mana. Agama, suku, latar belakang keluarga (karena suku sih saya rasa, jadi cara menempa hidupnya juga berbeda). Dia sangat mencintainya. Kata ’walaupun’ sudah sangat menjadi makanan sehari-harinya. walaupun sepertinya bukan alasan yang bisa membuat teman saya berhenti mencintai lelaki itu. Saya rasa, lelaki itu sungguh beruntung, mendapatkan perhatian dan kasih yang tulus tanpa mengharap balasa. Masih tidak percaya? Apakah teman saya itu mengharap balasan atau tidak? Sungguh teman saya yang satu ini tidak mengharapkan apapun. Karena dirinya menyadari bahwa apa yang dia inginkan itu benar-benar sesuatu yang tidak mungkin untuk didapatkan. Jelas tidak mendapatkan d

Dear God, I'm Ready to be Heart-broken

Image
Yeah... We have all had are hearts broken at least once in our lives. There has been that one person that we have loved with all our heart and has not returned that love. When you wake up to that reality you feel like your world has shattered. You feel like you will never love that way again. He is all you think of and becomes your world. You ask yourself why is this happening to me? Am I not good enough? What's wrong with me? Then, as time goes by, you get the answers to your questions. You begin to realize that it all happened for a reason. You realize the he is not the one for you. The more you analyze the person you begin to see the differences. You realize that you don't know that person like you thought you did and they don't know you. Then comes the understanding that you deserve someone who will love, cherish, appreciate you and never take you for granted. Once you reach this point, the pain of never having him starts to minimize. It becomes a learning expe

This Storm is You

Sometimes fate is like a small sandstorm that keeps changing direction. You change direction, but the sandstorm chases you. You turn again, but the storm adjusts. Over and over you play this out, like some ominous dance with death just bef ore dawn. Why?  Because this storm is not something that blew in from far away, something that has nothing to do with you. This storm is you. Something inside you. So all you can do is give in to it, step right into the storm, closing your eyes and plugging up your ears so the sand does not get in, and walk through it, step by step. There is no sun there, no moon, no direction, no sense of time. Just fine white sand swirling up into the sky like pulverised bones. That is the kind of sandstorm you need to imagine. So, whats your opinion? please let me know and write down. thank you all in advance.  have a blessed day, dear you. cheers