lost and found



Sudah sering mungkin kita lewati atau kita rasakan. Bagaimana kita kehilangan dan menemukan. Judul itu terinsipirasi dari salah satu training dari housekeeping department di hotel tempatku bekerja. Tapi bedanya, kali ini saya ingin mengutarakan dalam konteks yang berbeda. Mau dikata saya sedang baik, gak juga, tapi kalau dibilang sedang sedih, ya gak sedih banget juga, jadi beberapa senyawa saya berada di kuadran sedih, beberapa di kuadran baik, dan sisanya di kuadran biasa saja.
Sudah beribu mungkin berjuta kali dalam kehidupan saya mengalami kehilangan dan menemukan, juga menemukan dan kehilangan. Kadang dua hal tersebut saling berkaitan, kadang juga berdiri sendiri. Misalnya saya kehilangan buku tes TAT, tetapi kemudian hari saya menemukannya di kost temen saya, hehe.. (itu sih namanya dipinjem tapi gak bilang ndan). Oke, lanjut ya. Atau terkadang kehilangan yang permanen dan tidak tergantikan, contohnya ketika bapak saya meninggal dunia. Rasanya habis sudah nafas saya waktu itu, gak ada yang bisa menggantikan, gak ada yang bisa menenangkan dan memberikan solusi untuk mencari penggantinya (gila kali kalo ada yang bilang begitu ke saya). Pergi, hilang sudah begitu saja, hanya tertinggal kenangan saja. Kehilangan yang tidak akan mungkin tergantikan walaupun sampe saya sendiri yang suatu saat menghadap Tuhan. Kehilangan bapak tidak bisa mencari penggantinya, tidak pernah akan bisa.
Cerita lainnya adalah mengenai pasangan. Datang dan pergi. Gak perlu munafik. Saya buka orang yang bisa bertahan hidup sendirian, saya akui itu. Ketika saya tidak punya pacar, maka aka nada satu sisi yang aneh dalam diri saya. Mungkin pada awalnya saya bisa mengatasi segala sesuatunya sendirian, tidak itu tidak akan bertahan lama. Paling lama saya bertahan menyendiri adalah sekitar 7 bulan, tidak sampai setahun. Ya terserah pembaca atau kamu untuk menilai saya, tapi ingatlah bahwa tipikal orang tidak ada yang sama, buka excuse juga, tapi kita tidak bisa memaksakan paham kita kepada orang lain, sedekat apapun kita ketika kita berdiri sebagai makhluk yang punya prinsip. Bukan suatu masalah, karena sebagai makhluk hidup, kita gak cuma social, tapi juga individual, ingat itu J
Kehilangan dan menemukan pasangan dalam hidup bukan hal yang tabu buat kuceritakan di sini. Semua bisa melihat dan membaca, lalu menilainya, tentunya dari pandangan masing-masing yang kadang juga gak selalu sesuai dengan kenyataanya. Kadang dunia ini serasa akan habis ketika saat-saat puncak kehilangan orang yang dicintai itu dilewati. Sehari, dua hari, satu minggu, satu bulan, satu tahun atau berapapun waktu yang diperlukan lagi untuk move on, itu tergantung setiap peristiwa yang kualami. Kadang ada yang dengan mudah dilupakan karena memang terselesaikan dengan terlalu cepat dan terlalu tidak serius (misalnya pacaran ternyata cuma mau having fun saja, yo prei wae mase, hehe) atau ternyata cuma buat ajang taruhan itupun pernah saya alami, dan sungguh naïf saya ketika itu mudah percaya dengan janji kosong. Ya sebodoh-bodonya saya, saya yakin juga gak cuma saya yang mau dibodohi, hahaha kalau ini saya cari temen ;p well, kadang juga ada yang susah dilupakan karena sudah begitu lama, banyak baik buruk sudah dilewati bersama, tapi toh tetap harus berakhir, yasudah berakhir saja. Saya selalu mengikuti aliran hati dan pikiran saya, walaupun kadang kata hati itu tidak selalu benar (katanya Mario Teguh sih). Tidak tahu. Saya selalu berkeyakinan bahwa jika memang A/B/C itu adalah jodoh saya, maka akan ke saya, jika tidak, ya sudah, ikhlaskan saja, berarti bukan jatah saya dengan lelaki itu. Tapi saya juga selalu berusaha untuk mempertahankan suatu hubungan, tidak juga begitu mudah untuk berhenti atau menyerah dengan keadaan. Saya rasa sih begitu, gak tau juga dengan pasangan saya merasakan hal yang sama atau tidak, hehehe.
Lalu, bagaimana dengan mu? Bagaimana kamu kehilangan dan menemukan sesuatu, seseorang, atau seonggok apapun dalam hidup? Kita mungkin berbeda, karena dasar kita juga Pancasila sih, hehee.. nikmati sajalah ya. Cheers.  

Comments

Anonymous said…
posting yg reflektif Mba.. :)
outbound malang said…
kunjungan gan .,.
Menjaga kepercayaan orang lain lebih penting daripada membangunnya.,.
di tunggu kunjungan balik.na gan.,.
wandan said…
@puji: hahaha so reflective, alias curcol cyinnnn hahahaa


@outbond malang: gan, sempet amat gan nyangsang di sini gan ;p

Popular posts from this blog

20(13)

Patah

Sapa Rinduku Untukmu