Sadar (telat)
Menit ini aku baru sadar kalau mood seseorang itu harus bisa dikendalikan oleh dirinya sendiri. Saat saya lagi bad mood, sering saya kemudian semena-mena mengumbar kekesalan saya pada orang lain. Tapi untuk hal yang satu ini, rasanya bakal susah kalau mau mengumbar mood. Skripsi, Gak pernah terbayangkan kalau menulis skripsi akan jadi seperti ini. Maksudku adalah, menjalaninya yang banyak rintangan, atau rintangan yang dibuat sendiri, gak taulah, yang jelas itu menghambat. Katakanlah ketika saya lagi semangat menulis, tapi setting di mana saya berada itu gak mendukung dan membuat mood saya jelas berubah, secara saya orang yang moody (juragan kost, sinetron pak tile jaman dulu). Tiba-tiba aja ada halangan. Ntah bukan kesalahan saya atau pegimane, yang jelas ketika suara-suara sumbang dan bernada tinggi udah masuk ke telinga saya, habis sudah semangat saya saat itu. Contoh lain, ketika saya sedang asyik membaca buku yang ada hubungannya dengan penelitian saya, lalu saya terpaksa menghentikan karena ada pihak-pihak yang menuduh saya gak mau kerja atau membantu urusan rumah, dan BANG! Kena sudah saya. Padahal maksud saya bukan kayak gitu. Okelah, saya memang gak bisa egois untuk diri saya sendiri. Tapi mengumpulkan mood untuk menulis dan mengerjakan skripsi dengan lancar itu sangatlah sulit. Di sisi lain, ada tanggung jawab untuk segera menyelesaikannya. Tanggung jawab itu bisa jadi sebagai tuntutan pada saya, bahwa saya harus segera menyelesaikan tugas ini dengan secepat mungkin (entah baik atau tidak itu urusan dapur). Well, kadang lingkungan juga kurang mensupport apa yang dilakuka. Mungkin gak gitu notice juga sama yang saya rasakan, dan itu memang urusan saya. Saya dibayari kuliah, maka saya harus selesaikan dengan wisuda, hanya dengan sarjana, maka terbayar.
Seperti mala mini, akhirnya saya curcol lagi. Di mana saya sedang asyik melengkapi bab 3 dan mengerjakan bab 4, tapi ada saja gangguannya. Tapi kemudian setelah saya hentikan sementara apa yang saya kerjakan, saya tahu. Bahwa mood itu yang mengendalikan adalah saya sendiri, bukan orang-orang di sekitar saya. Saat saya sedang dicobai (wuuuush…elok tenan), saya harus tetap ceria menghadapi buku-buku yang bertebaran di lantai kamar ini, termasuk juga transkrip, koding, bab 4 yang siap untuk dihajar habis-habisan. Kadang memang lingkungan itu gak tau persis apa yang terjadi dalam diri kita saat itu. Ya mungkin karena tidak melihat, tidak merasakan, dan memang kita adalah individu yang berbeda. Dan mala mini, saya masa bodoh dengan segala masalah pribadi yang saya hadapi di luar skripsi ini, saya akan berusaha sekuat tenaga gak peduli. (Doakan saya ya?, kayak acara benteng Takeshi dulu di tpi). Kadang kita memang harus hidup sebagai makhluk individu secara tidak langsung. Sekalipun ada noise sedikit saja dari sosialmu, termasuk keluarga dan pacarmu. Selamat meraih cita-cita!! Kita semua hebat!!!!!!cheeeeers.
Comments
Bab 4 oh Bab 4..
statistik oh statistik..
do you know where i can buy self-motivation??
(049114083)