Wisuda

-

Akhirnya datang juga. Tanggal 6 November 2010 kemarin saya resmi menjadi S.Psi alias Sarjana Psikologi. Lulusan kampus humanis (konon katanya begitu) Universitas Sanata Dharma. Kuliah 4 tahun dengan ipk yang biasa aja. Rasanya campur aduk. Seneng udah pasti. Ada bangga, lega, kesel, capek, biasa aja, dan macem-macem lainnya. Biasa aja karena memang ntah kenapa begitu datar perayaan wisuda ini. Sebenarnya sehari sebelumnya, kampus kami akan mengadakan pelepasan calon wisudawan wisudawati, tapi ternyata karena memang keadaan sedang sangat HARUS prihatin, maka walaupun sempat terjadi baku tembak antara kampus dengan calon wisudawan wisudawati, akhirnya dibatalin juga. Lagian mana enak kami nyanyi-nyanyi, makan-makan, happy, dan yang seneng-seneng lainnya, sedangkan gak ada jartak 1 km dari kampus kami ada posko pengungsian di Stadion Maguwoharjo. Maka kami sangat keras untuk menentang pelepasan tetap dilaksanakan. Po yo kulu?
Akhirnya, hari itu hanya gladi bersih aja. Yaaaa..standar juga, untuk mengetahu runtutan acara dan biar gak malu-maluin pas difoto di atas panggung, hahaha.. Besoknya, saya dengan pedewati tanpa sanggul, tapi tetep pake kebaya sih, dengan dandanan ala Mbak Dewim gowes deh ke Mrican sama Ibuk dan Auf. Waw! Rame! Beneran wisuda ternyata…hehehe…karena yaaa masih percaya enggak percaya sih, tapi ternyata harus percaya bahwa akhirnya sampe juga di hari itu. Temen-temen oke-oke semua. Dandan cantik dan mantap. Komentar pertama keluar dari Nur temen saya yang pake jilbab dan satu peranakan ibu dosen..hahaha..komentarnya adalah  “Wandan, cantik pake anting” eaaaaa Nur, Nur. Iya memang gak pernah saya keliatan seperti itu sepanjang kehidupan di kampus. Lha wong kuliah yang sebenernta pake kemeja saya tetep pake kaos oblong, jeans, dan sneakers atau flat shoes..hehe..stel santai. Oke, sudahlah lewati komentar temen-temen tentang saya. Akhirnya wisuda dimulai dengan perarakan kami masuk ke arena panggung realino. Akhirnya kamipun dipanggil satu-satu, dan kebetulan fakultas psikilogi adalah anak baru di USD jadi dapet giliran terakhir untuk Sarjana. Saya juga dapet terakhir karena ternyata urur nomor mahasiswa. Saya dapet nomor 66 dari 70-an anak yang dating wisuda dari Psikologi. Untung bukan 666, satan dah…-__________-‘’ ampun
Tiba giliran “Sukma Wandansari” te te re reeeeetttt… komentar dekan saya yang memwisuda sekaligus ibu dosen pembimbing saya adalah “Ya ampun, kamu pake anting” sambil salaman dan tertawa lebar..jepret! hahahahaaa…huah, sudahlah, memang harus terima bahwa memang saya jarang terlihat sebagai “perempuan” di kampus. Well, akhirnya selesai, dengan selingan kocak abis dari alumnus USD yang kasih wejangan yakni Den Baguse Ngarso. Sampe-sampe Romo Rektor gak bias bales guyonan itu. LOL (ikut-ikut kebiasaan temen nulis lol). Selesai acara sekitar jam 13.00. gak pake foto studio, kami bertiga cuma foto-foto biasa aja pake kamera sendiri, trus makan, trus pulang. Yah, begitulah sedikit banyak tentang wisuda saya. Terimakasih atas bom ucapan di foto, album, dan wall facebook, twitter, sms dan bbm dari semuanya. Terimakasih banyak. Semoga bias menjadi sarjana yang mabrur dan gak sia-sia udah lulus. Cheers.

(now playing note-eksperimentoj)
(foto gak ada, soalnya lupa gak save di usb, silakan liat di facebook ya)

Comments

Post a Comment

Popular posts from this blog

20(13)

-
How’s life? Menarik. Sudah 3 bulan tidak menulis apapun di sini, hanya sekedar visiting (seperti kamu kan?) dan tidak meninggalkan jejak apapun. Beberapa komentar darimu-pun belum kubalas, ya daripada dibalas dengan air tuba kan? Banyak, salah, terlalu banyak moment yang sudah saya lewati. Baik, buruk, greatest moment (wait, ini seperti judul album-album evergreen ber-cover mbak-mbak bule entah berantah itu), dan lain bentuk moment yang sudah terlewatkan dengan begitu cepatnya. Saya masih di Jogja, dengan berbagai perubahan. Perubahan rambut tentu (well, ini adalah kali kedua saya gondrong), status (eciye), dan lainnya. Mungkin saya gak perlu sih sebutkan satu-per-satu di sini, karena akan terlalu banyak dan saya akan pegel ngetiknya, jadi well, suka-suka-aku-untuk-menulis-apapun-itu-see-?  Apa kabarmu di situ? Ya, siapapun kamu yang sedang membaca tulisan saya ini. Iya, sekarang sudah berganti tahun, seperti layaknya kita berganti moment dan kesempatan setiap waktu...
Read more

Patah

-
“Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidupmu akan selalu baik-baik saja. Tapi untuk hidupmu, Tuhan pasti akan beri yang terbaik. Pun dalam perihal pasangan, mungkin kau pernah merasa begitu disia-siakan oleh seseorang. Kau rela berbagi waktumu, meniadakan rasa lelahmu karena kau tahu kuatmu ialah dengannya. Meski pada akhirnya kau bukanlah menjadi tujuannya, kau hanya sebagai jalan, bukan rumah. Hingga nanti kau harus bersiap diri jika Tuhan memperkenankanmu bersanding dengan seseorang yang mampu menggenggam tanganmu seerat itu, merasa dicintai sehebat itu, dan diinginkan sedahsyat itu. Dan akhirnya air matamu tak terbendung, karena menyadari betapa Tuhan begitu menyayangimu. Sampai-sampai Dia harus mematahkanmu, demi membuatmu mengerti bahwa itu adalah cara-Nya untuk menyelamatkanmu dari seseorang yang salah.” @febrmdhn Saat saya menemukan tulisan tersebut di Instagram, rasanya ingin menangis karena begitu indah. Menyadari bahwa apa yang ditulis itu sangat nyata. N...
Read more

Sapa Rinduku Untukmu

-
Image
Hai ! Ini jam 23.26 WIB, 10 May 2020, sambil dengerin lagu 'If' dari Bread. Apa kabar? Selalu alasan yang sama. Terlalu lama tidak ada di sini. Terakhir Maret 2019. Setahun lebih, tidak terasa. Sungguh tidak terasa. Serasa baru kemarin aku pindah ke Jakarta untuk menjalani prosesku yang baru dan sekarang sudah 4 tahun lebih aku di sini. Di saat teman-temanku bertaruh aku gak akan betah di Jakarta, ternyata lumayanlah ya bisa sampai 4 tahun di sini. Coba aku ikut pasang taruhan, pasti lumayan buat beli token listrik. Ini bulan May 2020. Sudahlah. Kita semua tahu apa yang sedang terjadi di seluruh negeri. Dibilang cobaan, entahlah aku gak yakin. Selalu ada sisi baik dibalik sisi buruk. Walau kadang ada abu-abu. Sudah hampir 2 bulan menjalani 95% aktivitas harian di rumah. Seakan dunia diputar menjadi hal yang sama sekali tidak aku duga sebelumnya. Aku tidak tahu apakah kamu pernah menduga hal ini akan terjadi atau tidak. Yang awalnya sangat bahagia karena dapat Work ...
Read more