Jelaslah saya mencoba belajar untuk di tempat baru saya bekerja. Saya mencoba membuat aura saya nyatu dengan aura kantor. Belajar yang dibayar, ya di sini.
How’s life? Menarik. Sudah 3 bulan tidak menulis apapun di sini, hanya sekedar visiting (seperti kamu kan?) dan tidak meninggalkan jejak apapun. Beberapa komentar darimu-pun belum kubalas, ya daripada dibalas dengan air tuba kan? Banyak, salah, terlalu banyak moment yang sudah saya lewati. Baik, buruk, greatest moment (wait, ini seperti judul album-album evergreen ber-cover mbak-mbak bule entah berantah itu), dan lain bentuk moment yang sudah terlewatkan dengan begitu cepatnya. Saya masih di Jogja, dengan berbagai perubahan. Perubahan rambut tentu (well, ini adalah kali kedua saya gondrong), status (eciye), dan lainnya. Mungkin saya gak perlu sih sebutkan satu-per-satu di sini, karena akan terlalu banyak dan saya akan pegel ngetiknya, jadi well, suka-suka-aku-untuk-menulis-apapun-itu-see-? Apa kabarmu di situ? Ya, siapapun kamu yang sedang membaca tulisan saya ini. Iya, sekarang sudah berganti tahun, seperti layaknya kita berganti moment dan kesempatan setiap waktu...
“Tuhan tidak pernah berjanji bahwa hidupmu akan selalu baik-baik saja. Tapi untuk hidupmu, Tuhan pasti akan beri yang terbaik. Pun dalam perihal pasangan, mungkin kau pernah merasa begitu disia-siakan oleh seseorang. Kau rela berbagi waktumu, meniadakan rasa lelahmu karena kau tahu kuatmu ialah dengannya. Meski pada akhirnya kau bukanlah menjadi tujuannya, kau hanya sebagai jalan, bukan rumah. Hingga nanti kau harus bersiap diri jika Tuhan memperkenankanmu bersanding dengan seseorang yang mampu menggenggam tanganmu seerat itu, merasa dicintai sehebat itu, dan diinginkan sedahsyat itu. Dan akhirnya air matamu tak terbendung, karena menyadari betapa Tuhan begitu menyayangimu. Sampai-sampai Dia harus mematahkanmu, demi membuatmu mengerti bahwa itu adalah cara-Nya untuk menyelamatkanmu dari seseorang yang salah.” @febrmdhn Saat saya menemukan tulisan tersebut di Instagram, rasanya ingin menangis karena begitu indah. Menyadari bahwa apa yang ditulis itu sangat nyata. N...
Sudah dua hari ini ada berita tentanng Alter, laki-laki transgender yang jadi bulan-bulanan pihak-pihak yang kurasa hampir terkikis hati nuraninya. Uhm..saya agak bingung sebenarnya dengan kronologis kejadiannya. Tapi yang saya tangkap adalah, kenapa sih masalah transgender sampai diselesaikan di jalur hukum? Katakanklah begini. Apakah ada satu orangpun yang mau dilahirkan mempunyai kelamin ganda? Ayo kalo ada tunjuk tangan dan kirim email ke saya. Saya yakin tidak ada yang punya kehendak demikian. Itu adalah garis dan kemauan dari Tuhan. Dan sampailah anak dengan kelamin ganda tersebut di bumi. Berkembang dan tumbuhlah ia dalam lingkungan yang memberikan proses belajar padanya. Lingkungan yang memberikan identitas diri dan social, serta sedikit banyak mempengaruhi konsep dirinya. Lingkungan hanya mau 2 hal, hitam dan putih. Tidak mau ada abu-abu. Alasannya pun beragam, dari meresahkan adat istiadat, membuat sampah masyarakat, aib keluarga, penyakit masyarakat, dan masih banyak beber...
Comments