Mahal

Berangkat dari rumah jam 08.00. Rumah saya di Bantul dan kampus saya di Sleman pinggiran ring-road. Saya sudah punya niat untuk gambling ketemu ibu dosen pembimbing saya. Saya sampai kampus jam 08.40-an. Langsung menuju ruangan beliau dan masih tutupan. Lalu ketemu dengan salah satu kakak angkatan yang juga punya jadwal ketemu dengan beliau. Dia sudah berhasil bikin janji untuk ketemu jam 9, aman. Dalam hati saya suadh lega, asiiiiik, kali ini berhasil ketemu ibu itu. lalu beliau datang, dan mengobrol dengan salah satu dosen di sebuah ruangan. Hampir jam 9, dan jam 9 padahal ada rapat dosen. Kemudian si ibu dosen menghampiri kami. Lalu ada sedikit percakapan begini:

ibu dosen: " kamu mau ngapain?"

saya: "mau bimbingan bu"

ibu dosen: " kemaren kamu taroh mana transkripnya?"

saya (dueeeeeeeeng, kayaknya aku kasih langsung deh): uhm, kemaren kan saya langsung kasih ke ibu waktu ketemu di sekre. Ilang ya bu?

ibu dosen: " Oh iya aku inget, tapi aku gak bawa nih, gimana donk?"

saya: " ya gimana bu, saya udah lama gak bimbingan, sms ibu juga gak dibales ni sekarang"

ibu dosen: " hooh-e...sibuk banget aku saiki. Aku inget kok itu aku taroh di mana, di tas, tapi bukan yang aku bawa sekarang. Kalo besok gimana?"

saya: " Oke, jam berapa bu?"

ibu dosen: " jam 8, eh 12 ya...maaf ya. Aku baru tidur jam setengah lima pagi tadi, dadi agak..."

uhm...gimana donk kalo kayak gini? Awalnya begitu semangat untuk mengejar-ngejar anak asuhnya selesai deadline bulan juni. Besok udah juni. Tapi saya masih semangat buat nguber-uber dosen saya. Tenang, walaupun rumah-kampus-rumah lagi itu menghabiskan bensin 1 liter dan menyita waktu yang cukup mahal dan banyak buat menmpuhnya, tapi saya tidak masalah, selama ada kemajuan. Saya berdoa pada Allah SWT semoga saya jadi Bandung Bondowoso sesaat biar sebulan ini saya bisa selesai semua dari halaman persembahan sampe daftar pustaka. Amin amin amin.