Telat
Rasanya menyebalkan sekali ketika saya tahu sesuatu tapi itu sudah terlambat. Misalnya ada pengumuman penerimaan beasiswa dari kampus saya, tapi telat saya. Lalu ketika saya mau nonton film, tapi telat gara-gara antri mandi. Misalnya lagi saat ujian, udah ngebut-ngebut dari rumah, eh ternyata tetep telat dan rasanya gak nyaman sekali. Atau telat-telat lainnya. Mungkin telat nembak pacar, keburu ditembak orang lain (ciyeeee) atau telat datang bulan (lho?)
Saya pernah mengalami sesuatu. Saya sebagai orang yang dekat dengan pasangan saya, tidak tahu apa yang dilakukan dengan pasangan saya. Misalnya ketika dia dapet tawaran main di mana lah begitu, tapi lupa buat ngasih tahu, dan saya malah tahu dari orang lain. Atau ketika teman saya bercerita pada saya ketika ia dan pacarnya ketemu dengan seseorang dan ternyata ditelusuri bahwa seseorang itu adalah kakak dari cewek yang dulu pernah dideketin sama pacar temen saya dan mereka terlihat begitu akrab. Temen saya gak tahu kalo dulunya si pacar pernah deketin adik orang itu, karena daridulu dia cuma bilang kalo mereka ya temen biasa. Ngakunya cuma pernah ke rumahnya, ternyata seriiiiing ke rumahnya (ngoh)….piye sih? Omongan kadang emang gak bisa dipegang ya, sudah dewasa sekalipun paling tidak menurut kuantitas usia.
Mungkin itu dianggap sesuatu yang sepele dan tidak perlu lah pasangannya tahu. Tapi kalo misalnya hal itu terjadi berulang-ulang, berabe juga sih menurut saya. Ketika sudah hampir 5 kali ketemu dengan kejadian yang sama dengan yang dialami temen saya itu, kalo saya sih jadi berpikiran bahwa sebenarnya pasangannya itu maunya tidak diketahui masa lalunya. Memang sih, penting gak penting ya. Namanya juga masa lalu, yang sudah ya sudah. Tapi gak ada salahnya juga ketika memberikan info sebanyak mungkin tentang apa saja yang sudaj kita lalui sebelum kita dengan pasangan yang sekarang. Kalo kita terlalu bersikap cuek dengan masa lalu bahaya juga sih, menurut saya lagi-lagi. Jadi kita kurang banyak pengetahuan tentang perjalanan pasangan kita dan kita menjadi buruk dalam membaca suasana.
Saya juga termasuk orang yang kesel dengan main belakang. Apa saja, ya teman, ya sahabat, ya kerabat, ya partner kerja dan sebagainya. Tahu bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dari diri kita itu sungguh gak enak. Kayak nahan mau buang air besar tapi gak kebelet dan gak bisa keluar. Bah! Maaf sekali saya mengandaikan dengan hal yang demikian, tapi rasanya memang gak enak. Kalo gak mau merasa dibohongi, jangan membohongi, karena alam itu gak pernah berhenti bekerja. Cheers.
Comments