Bukan Peramal

Hari ini saya sakit perut, karena proses metabolism dalam tubuh saya sejak 3 hari yang lalu kurang baik. Hari ini juga saya mengalami kondisi yang enak dan tidak enak. Yang tidak enak adalah saya tidak bisa ketemu dosen saya untuk bimbingan. Selain itu, ada berita bahwa ibu Hasri Ainun Habibie meninggal dunia karena bronchitis. Cerita enaknya adalah saya jalan-jalan dengan Auf dan malemnya saya ditraktir makan di telor bakar, hehe.. ada yang pernah tahu persis kapan kita bisa tertawa? Ada yang tahu pasti kapan kita berhenti mengangis? Dan apakah ada yang tahu bahwa pasangan kita ternyata bukan jodoh kita? Dan bla bla bla lainnya.
Kita bisa belajar dari pengalaman karena jelas kita pernah melalui. Tapi bagaimana dengan esok? Apakah kita bisa belajar mala mini tentang sesuatu yang terjadi esok? Tidak pernah ada yang tahu. Siapapun tidak akan pernah ada yang tahu tentang apa yang terjadi esok hari. Tidak perlu esok harilah.. 1 menit dari saya menulis blog ini, biasa jadi saya ditraktir makan durian, atau bisa jadi 30 detik dari sekarang, lalu saya nabrak kursi lalu lutut saya biru. Tidak pernah aka nada yang tahu. Memang, kita boleh berencana tentang apapun. Menikah tahun depan, lulus bulan Oktober, punya mobil 3 bulan lagi, bisa ke Las Vegas 8 bulan lagi, atau kapan kita menghadap Tuhan.
Yak..siapa yang tahu? Siapa yang bisa meramalkan? Kalo ada yang bisa, tentu kamu adalah titisan Yang Kuasa sebagai penyelamat dunia yang makin gak waras ini. Dan kalo kamu bohong, mungkin kamu termasuk penyebab dunia ini menjadi semakin gilaaaaa….! Tidak hitung tua muda, besar kecil, baru lahir atau sudah 100 tahun hidup di dunia, siapa saja bisa mengalami sesuatu yang sama sekali tidak kita perkirakan sedikitpun. Termasuk ketika tiba-tiba besok mosalnya saya dapat undian paying atau kamu dapet durian runtuh dari suatu tabungan, padahl saldo tabunganmu tinggal 50 ribu, hehe…misalnyaaaa.
Saya kadang terlampau kaget untuk mengahadapi hal-hal yang di luar jangkauan saya. Saya sering tidak siap untuk menghadapi kenyataan yang mendadak. Pagi ketawa, siang nangis sampe paginya lagi. Tapi memang kita lalu tidak boleh berhenti bermimpi, selain mimpi itu gratis (susah kan jaman sekarang cari yang gratis?hehe..), tapi juga sebagai pemicu semangat kita untuk meraih sesuatu. Tapi juga jangan cuma mimpi. Bisa-bisa memang kamu mimpi tentang mimpi lagi, hihihihi..
Teman-temin, saya baru berusia 22 tahun, jadi maaf ya kalo ada yang merasa saya menggurui atau apapun lah sepenangkapan teman-temin semua. Saya gak bermaksud untuk jadi sok tahu dan sok paling benar. Saya juga bukan orang yang 90% sempurna. Bahkan untuk mencapi angka 90% rasanya berat ya, hehe..tapi gak ada salahnya kan untuk mencoba sama-sama menyadari dari sekarnag bahwa segala sesuatunya bisa terjadi kapan saja, di mana saja, dengan siapa saja. Baik itu buruk atau yang menyenangkan. Cheers.

Comments

Popular posts from this blog

20(13)

Patah

Sapa Rinduku Untukmu