Ngacir

Rasanya saya pengen mendapatkan asupan oksigen sebanyak-banyaknya. Di kampus bertemu dengan teman-teman yang asyik menghisap rokok dan angin yang senantiasa meniupkan asap ke wajah saya. Di sebuh acara, bahkan saya sampai kesusahan bernapas, karena 90% orang yang datang merokok tambah lagi saya sedang batuk pilek, lengkap sudah.

Saya tidak terlalu munafik untuk mengakui bahwa saya pernah mencoba hal itu dan memang berlaku dalam waktu yang cukup panjang. Saya melakukannya sedari akhir SMA karena saya terlalu sibuk memikirkan perasaan orang lain daripada perasaan saya sendiri. Saya labil, saya cukup bodoh untuk terjerat begitu lama dengan rokok. Saya kurus, saya gak gitu doyan makan. Dalam sehari saya bisa menghabiskan sampai satu bungkus dan kalau saya ingat-ingat hal itu, saya malu dan menyesal. Memang sih menyesal pasti datang belakangan, tapi daripada menyesal yang lebih terlambat lagi..hehe..

Btw, membuat pengakuan di forum seperti ini juga agak susah. Tau sendiri kan kalau perempuan itu dianggap wagu kalo merokok, dan menurutku sebenarnya mau laki-laki atau perempuan juga sama-sama wagunya apalagi dilihat dari sisi kesehatannya. Beberapa kali akhir-akhir ini saya bertanya pada teman-teman saya mengapa mereka merokok dan masih bertahan merokok. Uhm…oke..itu adalah kebebasan setiap orang, dan saya juga tidak akan begitu berusaha sok-sok-an menyuruh dan menyukuh orang lain berhenti merokok, karena satu-satunya kunci adalah kesadaran masing-masing.

Yang saya resahkan adalah, saya merasa semakin sulit mendapatkan udara bersih. Pagi haripun saya mulai kesusahan menghidup udara segar ketika saya melaju naik motor ke kampus saya dan berhadapan dengan kendaraan-kendaraan yang asapnya minta kawin..>.< sampai di kampus, beberapa orang sudah klempas klempus. Di kantin, mau gak mau juga berdekatan dengan asap rokok, maka saya sering memilih untuk menahan lapar dan mencari waktu untuk makan dengan tenang.

Hari kemarin ketika saya terakhir bermain bersama ben saya, saya merasakan mata perih dan sesak napas. Venue memang memungkinkan semua orang untuk merokok, dan terjadilah hujan asap di situ. Hehe…yang bisa saya lakukan adalah nge-jongkrok di backstage, duduk, ambil napas, pemanasan, selesai main, langsung ngacir pulang, hehehe…

Maaf, saya kemungkinan tersirat munafik, dulu merokok, sekarang tidak suka dengan orang merokok. Tapi ini karena saya menemukan manfaat lebih dari kehidupan ini sekadar menghisap rokok dan menghabiskan beberapa puluh ribu uang saya untuk membeli bungkusan itu. Saya sekarang gemuk, hehe..dan saya merasa badan saya lebih “enteng”. Gak percaya? Yuk dicoba…hehe.. semangat!!cheers.

Comments

Popular posts from this blog

20(13)

Patah

Sapa Rinduku Untukmu