Klakson
Beeehhhhhhhhh...bener-bener deh. Saya beruntung punya motor yang sudah berumur tapi gak bermasalah dalam klakson. Begini ceritanya. Saya sangat amat sangat amat sangat amat sering sekali mengalami kejadian di mana saya harus bertubi-tubi membunyikan klakson motor saya. Kenapa? karena orang-orang pengendara motor, becak, mobil, sepeda, bus!! kadanga gak mau minggir dan seenak jidat sendiri kalo di jalanan. Saya sebenarnya juga gak suka diklason dan meng-klakson dengan bumbu-bumbu emosi, tapi apa daya tangan saya sampe ke klakson di tangan kiri saya.Setiap saya ke kampus atau kemanapun, saya pasti sering meng-klakson. Karena:
- orang susah amat minggir dikit untuk ngasih jalan ke orang lain yang lajunya lebih cepat dari dia.
- kadang orang SANGAT BEBAL. Udah di klakson dengan intonasi yang sopan dan sekali aja, gak mau minggir juga, jadilah saya meng-klakson bertubi-tubi.
- BUS. ini dia. Oke, memang deh bentukmu itu besar dan memang membutuhkan jalan yang lebih lebar, tapi bukan berarti kamu bisa berhenti seenak kamu sendiri ya bus. Sering banget dan hampir tiap ada bus, tiba-tiba brenti tanpa sein, tanpa tangan kernet yang mengepak-ngepak, dan lain sebagainya, mana asapmu itu lho, HUH!!!
- becak itu raja jalanan. Kayaknya tinggal sedikit becak yang mau minggir dengan sopan dan tanpa tatapan mata bengis. Memang body-mu besi semua dan kalo ngajak gaprakan kamu yang menang, tapi tolonglah, mengerti sedikit dengan kondisi jalan Jogja yang makin macet.
- Pengendara motor itu sering banget yang cuek bebek kalo diklakson dengan sopan. Bahkan gak sedikti juga yang diklakson malah semakin nengah.
- Ntah mobil, motor, dan kendaraan bermesin dan ber-lampu sein, sangat banyak yang tidak mau menggunakan teknologi lampu sein ini. Apa susahnya toh kalo mau belok, beberapa meter sebelum belokan tekan seinmu. Kalo diklakson, maraaaaaaaaaah...piye to, wagu.
Maaf ya, kalo saya sedikti es-mo-si..dan maaf juga kalo kamu tersinggung, tapi makanya, pake fasilitas kendaraan yang kamu punyai sebaik mungkin dan jadilah pengguna jalan yang ramah. Cheers.
Comments