Call(ed) him
Sudah dua hari ini ada berita tentanng Alter, laki-laki transgender yang jadi bulan-bulanan pihak-pihak yang kurasa hampir terkikis hati nuraninya. Uhm..saya agak bingung sebenarnya dengan kronologis kejadiannya. Tapi yang saya tangkap adalah, kenapa sih masalah transgender sampai diselesaikan di jalur hukum?
Katakanklah begini. Apakah ada satu orangpun yang mau dilahirkan mempunyai kelamin ganda? Ayo kalo ada tunjuk tangan dan kirim email ke saya. Saya yakin tidak ada yang punya kehendak demikian. Itu adalah garis dan kemauan dari Tuhan. Dan sampailah anak dengan kelamin ganda tersebut di bumi. Berkembang dan tumbuhlah ia dalam lingkungan yang memberikan proses belajar padanya. Lingkungan yang memberikan identitas diri dan social, serta sedikit banyak mempengaruhi konsep dirinya. Lingkungan hanya mau 2 hal, hitam dan putih. Tidak mau ada abu-abu. Alasannya pun beragam, dari meresahkan adat istiadat, membuat sampah masyarakat, aib keluarga, penyakit masyarakat, dan masih banyak beberapa hal lain yang bisa kamu temukan sendiri di manapun kamu berada. Bayangkan apa yang terjadi ketika dirimu bingung karena kamu mempunyai penis dan juga vagina serta tumbuh payudara, tetapi hatimu berkata bahwa kamu laki-laki atau mungkin perasaanmu mengatakan dirimu perempuan. Tapi dirimu tejerat dalam tubuh yang sama sekali membuatmu bingung dan sedih.
Alter. Dia adalah anak yang terlahir perempuan, tetapi dalam perjalanan hidupnya, hatinya berbicara bahwa dia seorang laki-laki. Sampai suatu ketika, memang organ tubuh penis tumbuh dalam tubuh Alter. Lama kelamaan, ia semakin mantap bahwa dirinya adalah laki-laki, sehingga ia memutuskan untuk operasi payudara dan sebagainya di Kanada. Bahkan ia menikah dengan seorang perempuan. Hasil tes kedokteranpun sadah dikantonginya. Tetapi ia dianggap membohongi dan memalsukan dokumen. Fiuh…
Ya kalaupun memang ada yang salah dengan dokumen, atau surat surat yang berisi tentang identitas dirinya, tetapi janganlah ini dianggap sebagai suatu yang memalukan dan menyebalkan. Hal ini lagi-lagi bukanlah hal yang mudah. Dalam pencarian identitas dan jati dirinya, pemilihan ketetapn hati bahwa diri ini laki-laki atau perempuan, dan kesabaran dalam meladeni semua masalah yang menimpa kehidupannya yang berhubungan dengan jenis kelamin dan gendernya. Uhm..semoga hal ini bisa disikapi secara bijak oleh semua pihak, karena hal ini sangat sensitive dan tidak ada maksud untuk berbuat kejahatan. Salut untuk istri Alter dan semoga orang-orang yang mengecam kehidupan Alter dapat menjadi lebih dewasa dan mengerti bagaimana menghargai hak seseorang. Cheers.
Comments
Menurutku bukan Tuhan yang salah membuat kita semua jadi seperti ini, tapi mungkin kita harus membersihkan otak kita dari berbagai pemikiran buruk mengenai orang lain dan mencoba hidup lebih menerima orang lain.
So, ♥·♡ τнäиκ чöü ♥·♡ · ...